Pemerintah Iran Umumkan Kasus Covid-19 Varian Omicron Pertama

Jakarta - Kementerian Kesehatan Iran mengonfirmasi kasus pertama Covid-19 varian Omicron di negara tersebut.

Seorang pejabat Kementerian Kesehatan menyampaikan kepada televisi pemerintah pada Minggu, varian yang sangat menular itu terdeteksi pada seorang pria Iran paruh baya yang baru saja pulang dari Uni Emirat Arab (UEA).

Dikutip dari Al Jazeera, Senin (20/12), kementerian juga sedang memantau dua kasus suspek Omicron lainnya.

Kabar ini muncul ketika Iran, yang selama beberapa pekan ini, mencatat angka infeksi, kematian, dan kematian yang rendah di tengah upaya vaksinasi yang meluas.

Lebih dari 60 persen populasi yang memenuhi syarat telah menerima dua dosis vaksin, dan sebagian besar warga saat ini bisa menerima suntikan booster.

Iran, dengan populasi 85 juta, juga memproduksi beberapa vaksin dalam negeri, beberapa vaksin mereka sekarang digunakan dalam kampanya vaksinasi nasional dan diperkirakan akan digunakan dalam skala yang lebih luas di masa yang akan datang.

Namun negara ini menjadi salah satu negara yang paling terdampak di Timur Tengah dengan lebih dari 6,1 juta kasus Covid, termasuk sekitar 131.000 kematian.

Angka kematian harian sekarang turun ke dua digit dari 709 kematian yang tercatat pada Agustus lalu.

Kementerian Kesehatan mengumumkan 50 kematian dan 1.968 kasus baru pada Minggu.

Namun dengan deteksi varian Omicron, pejabat kesehatan memperingatkan konsekuensi parah bagi Iran jika protokol kesehatan tidak dilaksanakan.

Komite ilmiah satgas nasional anti-virus corona Iran menyerukan penutupan sejumlah tempat seperti sekolah, tempat konser, dan restoran selama empat pekan untuk mencegah cepatnya penyebaran Omicron.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Alam Danau Kagami Numa yang Berbentuk Bermata Naga di Jepang

Sebuah KPM Pengayoman Yang Tenggelam di Perairan Nusakambangan Mengangkut 2 Truk, Diduga Karena Angin Kencang

Kasus Sate Maut Sianida di Bantul, Berkas Sudah Lengkap Dan Siap Disidang